Stoper
Persib Bandung, Vladimir Vujovic, menilai banyak faktor yang mencederai
kegagalan timnya bermain apik di gelaran Bali Island Cup (BIC) 2016.
Masalah yang dihadapi dari teknis hingga non teknis dalam pertandingan.
Klub arahan Dejan Antonic itu pun gagal persembahkan gelar juara di
turnamen pra musim dan pulang kembali ke Bandung dengan rangkuman
evaluasi yang harus segera dibenahi.
Vlado, begitu Vladimir disapa, menyebutkan jika kondisi lapangan
Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali tampak tak siap untuk
menggelar sebuah laga. Meski memiliki lapangan yang rata namun kondisi
rumput yang tebal membuat pemain berat berlari. Selain itu, bola
mengalir tak dinamis sehingga memperlambat tempo permainan. “Lapangan
buruk dan terlalu lembut, itu lebih banyak menyedot energi kami,” ujar
Vlado pada Kamis (25/2) kemarin.
Kondisi tersebut diperparah dengan kondisi cuaca di Bali yang cukup
panas hingga menyentuh 28-32 derajat celcius saat dimulainya
pertandingan. Cuaca tersebut dirasakannya sulit untuk beradaptasi.
Segala faktor itu diakui Vlado membuat dirinya kesulitan mendapatkan
permainan yang bagus.
“Kondisi itu diperparah dengan cuaca di sana yang sangat panas. Saya
juga tidak bisa beradaptasi sehingga tidak bermain bagus, tidak bisa
bernapas dengan normal dalam kondisi seperti itu,” tutur pemain asal
Balkan tersebut.
Meskipun demikian Vlado tetap mengambil hikmah yang mesti dipelajari.
Turnamen Bali Island telah mengajarkan kepada klubnya bahwa masih
banyak yang harus diperbaiki. Ia pun bisa mempelajari strategi lawan dan
pemain mana saja yang mesti diwaspadai andai kembali bertemu di
kompetisi sesungguhnya.
“Tim belum sepenuhnya fit. Tapi turnamen ini menjadi kesempatan bagus
untuk melihat pemain mana saja yang harus kami waspadai dengan serius
nanti,” pungkasnya.
http://simamaung.com/ini-pelajaran-yang-dipetik-vlado-dari-bic/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar